LOKASI KHUSUS DEWASA 18+ akan membagikan sebuah Kisah Nyata yang di alami seorang gadis yang pemalu dan kehilangan perawannya oleh seorang lelaki asal Jogja. Setelah Perawannya di rengut oleh lelaki tersebut, Wanita ini berubah menjadi sosok yang sanagat Agresif dalam hubungan ranjang, atau yang sering kita degar dengan sebutan Hypersex. Untuk lebih jelasnya, ayuk kita smaa sama membaca artikel ini yuk sobat dengan berjudul "Tia, Sih Gadis Hypersex Setelah Kehilangan Perawannya".
![]() |
| Tia Sih Gadis Hypersex Setelah Kehilangan Keperawananya |
AGEN BOLA PIALA DUNIA 2018
Kisah Nyata 18+ - Gue, pria 25 tahun seorang mahasiswa salah satu universitas di jogja yang sampai saat ini belum tamat-tamat. Walau dari segi akademis gue tergolong gagal, tapi dalam hal menakhlukkan hati kaum hawa gue termasuk orang-orang berprestasi, heheee..
Gue pengen cerita pengalaman pribadi gue, mudah2an ada manfaatnya. Kisah ini bermula ketika gue dapat tempat kos yang baru. Dari pagi sampe sore muter-muter daerah jogja, akhirnya nemu juga tempat kos yang bakal ditempetin.
Awalnya gak begitu suka, karena tempat kosnya terpisah jauh dari temen2 gue yang lain. Tempatnya juga terlalu masuk ke lorong-lorong. Tapi ada satu hal yang membuat gue mutusin buat ngambil kosan disana, yaitu anak ibu kosnya yang cakep alang kepalang. Namanya Tia, mahasiswi semester 3.
Pertama kali gue ngeliat dia, jantung gue langsung berdesir karena doi manis banget. “iya, kosan yang disebelah ada kok kak, tapi Cuma satu kamar.” Begitu suaranya ramah ketika pertama kali gue komunikasi sama doi. Ibu kosnya juga baik. Namun ibu kos nya yang berprofesi pedagang di Sleman belum pulang. Tia mengatakan kalau ibu dan bapaknya berdagang pergi pagi pulang malam.
Akhirnya sore besoknya gue mutusin untuk ngambil kamar kosan yang bersebelahan langsung dengan rumah ibu Kosnya. Walau tinggal terpencil jauh dari temen2, gak masalah lah.. yang penting gue bisa dapetin nih si bidadari khayangan. Malam itu gue udah ready untuk tinggal di kosan baru gue.
BANDAR BOLA PIALA DUNIA 2018
Begitu keluar, ehh.. ternyata gebetan gue Tia lagi telponan diluar sambil duduk santai di teras rumahnya. “wah.. kesempatan buat pdkt nih..” dalam hati gue. Setelah nungguin dia selesai telponan lumayan lama, akhirnya gue keluar kamar dan samperin doi. “Hai.. lagi ngapain?” sapa gue sambil melempar senyum. “Eh, lagi santai aja kak.” Balasnya membalas senyum gue.
“Telponan sama siapa?” “Sama pacar kak” jawabnya. Plaaakk.. gue serasa kena tampar. Ternyata doi udah punya pacar. Habis deh! Namun, pembicaraan tetap berlanjut. Walau Tia sudah punya pacar, gue tetap pengen akrab sama dia. Siapa tau ntar dia putus, siapa tau ntar dia bosen sama pacarnya.. Siapa tau.. siapa tau.. gue menghibur diri.
Gue perhatikan wajah manis Tia. Bener-bener wajah bidadari! Kulitnya halus tanpa jerawat. Ternyata ada tai lalat mungil di pipinya. “Kak kok ngeliatin Tia gitu sih?” tanya Tia risih. Gue tersadar. “Ehh.. gak. Ternyata Tia punya tai lalat di pipi yah?” tanya gue.
“Orang yang punya tai lalat di pipi itu beruntung lho..” ucap gue keumudian. “Emang kenapa kak?” tanya nya penasaran. “Iyalah beruntung! untung aja tai lalat, kalo tai kebo gimana coba?” seloroh gue. Tia langsung ketawa. Manis banget ngeliat dia ketawa.
Akhirnya malam itu gue berhasil ngobrol panjang lebar dan ketawa ketiwi bareng Tia. Bahkan setelah cerita tai lalat itu, Tia bahkan nunjukin kalau dia punya tanda lahir di lengannya. “Mana mungkin itu tanda lahir! Itu tatto tuh!” gue langsung aja nuduh.
SITUS JUDI ONLINE INDONESIA
“Sumpah kak ini tanda lahir!” balasnya. “Gak percaya! Pasti kamu orangnya tattoan yah! Harus diperiksa nih!” tuduh gue. Dia malah tertawa cekikikan. Gue senang.. Paginya, gue sempetin dulu olahraga pagi. Angkat barbel dan push up ringan sudah jadi rutinitas pagi buat gue.
Punya badan atletis dan berotot memang kharakteristik gue. Alah.. Tiba-tiba gue denger suara cebar-cebur dari kamar mandi. Gue selidiki asal suara tersebut, ternyata persis bersebelahan dengan dinding disebelah kamar gue. Ternyata disebelahnya kamar mandi! Gue coba dengerin suara gemercik air tersebut.
Ternyata suara berikutnya adalah lantunan nyanyian seorang gadis. Tidak salah lagi, itu suara Tia! Gue begitu menikmati suara nyanyiannya. Merdu banget! Akhirnya timbul pikiran kotor gue. Dinding tembok yang sebenarnya tidak terlalu tinggi itu bisa gue panjat! Akhirnya dengan secepat kilat, otak gue berfikir keras.
Bagaimana caranya untuk memanjat dinding yang tingginya dua setengah meter ini. Setelah yakin orang tua Tia sudah berangkat pergi berdagang dan Tia pasti sendirian di rumah, gue nekat untuk ngintipin Tia mandi. Dengan bantuan kursi, akhirnya gue bisa mencapai ujung tembok paling atas.
Pelan-pelan gue angkat kepala untuk melihat pemandangan disebelah sana. Ternyata benar! Tia sedang mandi sambil bernyanyi. Tia dengan wajah manis itu ternyata punya tubuh yang sangat seksi. Dari ujung rambut hingga ujung kakinya dapat gue liat secara jelas.
Payudaranya yang montok bergelantungan. Kulitnya putihnya yang dibalut busa-busa sabun. Hingga rambut-rambut halus yang tumbuh didaerah kemaluannya dapat terlihat jelas. Hal itu tanpa sadar sudah membuat batang kemaluan gue langsung mengeras.
Tia masih asyik menggosok-gosok bagian tubuhnya dengan sabun. Yang membuat gue gak tahan yaitu terkadang tangannya meremas payudaranya sendiri. Kilauan sabun dari payudaranya yang putih licin oleh sabun membuat gue serasa mau pingsan. Sejurus kemudian, Tia membilas sabunnya dengan menimba air. Kulitnya makin terlihat putih bercahaya.
Berikutnya bagian selangkangannya yang dicuci dengan air. Diluar dugaan gue, ternyata Tia mengelus-elus bagian kemaluannya. Awalnya gue berfikir Tia melakukan pembersihan di daerah vaginanya. Ternyata, ia begitu keasyikan mengelus-elus daerah yang berbulu tersebut.
Gue liat matanya sudah merem-merem keenakan. “Ohh tidaakk.. Tia sedang masturbasi!” Baru kali ini gue melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri ada seorang cewek yang masturbasi. Secara jelas gue menonton Tia yang tengah keasyikan memainkan jarinya di bibir kemaluannya. Secara tak sadar gue jadi lupa diri kalau sebenarnya posisi gue sangat rawan.
Bisa bahaya kalau sampai ketahuan oleh Tia. Malu banget lah, baru satu hari ngekos ditempat orang sudah berlaku kurang ajar. Ternyata bata yang menjadi pijakan gue tak sanggup lagi menahan pijakan gue. Akhirnya salah satu batu bata tersebut terjatuh. Tia jadi kaget dan menghentikan adegan masturbasinya. “Mati gue kalo Tia sampai tau!” batin gue terus cemas.
AGEN JUDI ONLINE INDONESIA
Gue langsung menghentikan tontonan langka nan sangat istimewa tersebut. Gue segera turun dari dinding yang gue panjat buru- buru. Ternyata Tia menyadari dirinya diintip. Tia segera memakai handuknya dan buru-buru keluar kamar mandi. Gue segera menuju pintu kamar mandi untuk menghalangi dan menenangkan Tia, kalau-kalau ia berteriak.
Bisa mampus gue kalau dia ngadu ke ortunya. Ternyata gue yang buru-buru melintasi pintu kamar mandi langsung bertabrakan dengan Tia yang baru saja keluar kamar mandi. Handuk Tia langsung tersibak, ia terjatuh. “Maaf.. maaf..” Cuma itu yang bisa terlontar dari mulut gue sambil membantu Tia untuk berdiri.
Gue langsung mengambil handuknya. Tia tampak kelabakan ketika handuknya hampir saja copot. Tia tidak memakai apa-apa selain handuk yang membuat payudaranya menyembul kelihatan. “Kak, ngintipin Tia barusan yah?” tanya Tia dengan menundukkan kepalanya. Ia menunduk mungkin karena ia malu. Karena baru saja ia melakukan masturbasi.
Gue jadi ngerasa bersalah. “Maafin kakak ya.. Kakak menyesal banget” gue ucapin itu dengan nada memelas. Tia cuma mengangguk tapi masih menunduk. Tangannya masih memegang handuknya erat-erat. Tak lama setelah itu dia berjalan pelan kedalam rumahnya sambil terisak. Matanya berkaca-kaca. Gue jadi tambah merasa bersalah.
“Blum ada lho yang ngeliat Tia gitu, kok kakak tega sih?” suaranya lirih. Akhirnya gue anterin Tia ke kamarnya. Gue bimbing dia menuju kamarnya. Dibenak gue semuanya campur aduk. Perasaan bersalah udah membuat dia trauma. Mungkin saja bagi cewek hal seperti itu bisa membuatnya trauma. Sesampainya dikamar Tia, gue malah memeluknya.
BANDAR JUDI ONLINE INDONESIA
Terlintas dipikiran gue, kalau cewek sedih atau nangis untuk menenangkannya dengan di peluk. "Tia maafin kakak ya..” gue bisikin itu ke telinganya. Sekali lagi Tia mengangguk. Dari pelukan, gue beralih mendekap Tia. Gue cium pipinya kemudian bibirnya. Serentak tangan gue juga ikut memainkan perannya meremas dada Tia dari luar handuknya.
“Kakak! Ngapain sih ini!” ucap Tia kaget. Dalam fikiran gue, kepalang basah mandi aja! Tanggung ketahuan ngintipin Tia mandi, kenapa gak gue tidurin aja sekalian? Mumpung kesempatan ada! Gue dorong Tia ke tempat tidurnya. Pintu kamarnya segera gue kunci. Handuknya dengan mudah gue lepas. Bibir Tia gue lumat dan kulum sejadi-jadinya.
Tangan gue menjamah payudaranya yang montok. Tia berontak dan kakinya menghentak-hentak gak karuan. “Kakaaaakk..” Tia berteriak. Gue mulai cemas. Nanti kalau ada warga yang dengar gimana? Gue bisa dihajar massa. Akhirnya gue menghentikan aksi brutal gue. Gue mutusin untuk membujuk Tia pelan-pelan.
Sambil mengelus-elus bahunya dan membelai rambutnya gue ngomong pelan-pelan "Tia, tenang aja yaa.. kakak gak bermaksud nyakiti Tia. Kakak gak mungkin menyakiti Tia karena kakak sayang banget sama Tia..” bisik gue pelan-pelan ke Rina. Gue cium leher Tia, tangan gue mulai lagi main-main mengelus payudaranya, meremas, kemudian turun ke daerah kemaluannya. “Kakak, Tia mohon jangan kak” Tia memelas ketakutan.
“Tia tenang aja yaa.. Kakak gak akan nyakitin Tia. Kakak Sayang sama Rina.” Bujuk gue pelan-pelan sambil terus memainkan daerah kemaluannya. Tangannya terus mendorong-dorong gue. Tia ketakutan setengah mati. Gue terus memberikan rangsangan dengan terus menciumi leher Tia. Kemudian turun dan menjilati puting susunya yang memerah.
AGEN JUDI ONLINE TERPERCAYA
Sementara tangan kanan gue mengelus-elus daerah vaginanya. Jari tengah gue mulai masuk ke lipatan bibir vaginanya. Gue terus mainkan itu pelan-pelan. “Kakak.. Tia mohon, Tia masih perawan kak.. Tia takut..” Tia masih memelas. Tangannya terus memegangi tangan kanan gue yang bergerilya didaerah bibir vaginanya.
Gue cuma jawab permohonan Tia dengan ciuman dan kuluman dibibirnya. Gue terus lumat bibir Tia dan bibir vaginanya dilumat jari tengah gue. Perlahan gue masukin jari tengah gue dengan pelan-pelan. Terasa daerah vagina Tia sudah basah. Mengetahui daerah vagina nya sudah basah dan licin, gue jadi yakin kalau sebenarnya Tia juga menikmati permaikan gue.
Tia juga sudah tidak menunjukkan perlawanan yang kuat. “Tia, kak masukin jari kakak pelan-pelan ya.. gak sakit kok.. Tia tenang aja yaa..” Belum lagi Tia memberikan persetujuannya, jari tengah gue sudah menikam masuk ke vaginanya.
Akhirnya jawaban Tia Cuma erangan dan rintihan. Gue terus mainkan dengan memasukkan jari tengah gue kedalam vaginanya sedikit demi sedikit. Akhirnya bisa masuk semua jari gue! “Kakak.. Tia takut kak..” Tia terus menceracau.
Tapi kakinya malah membuka lebar dan sesekali nafasnya mendesir berat. Gue yakin Tia sebenarnya mungkin saja sering bermasturbasi. Cewek-cewek seperti Tia mungkin saja cewek hyperseks yang sering memuaskan dirinya dengan masturbasi. Seperti yang gue liat barusan di kamar mandi. Gue makin sibuk.
Tangan kiri gue membelai rambutnya, mulut gue sesekali mengisap dan menjilati putingnya, dan tangan kanan gue memasukkan jari kedalam liang vagina Tia yang makin banjir dengan cairan dan licin. Akhirnya gue gak tahan lagi. Dengan sekejap segera gue lucuti semua pakaian gue hingga kami berdua sudah benar-benar telanjang bulat. Segera gue tindih tubuh Tia yang terkapar.
BANDAR JUDI BOLA TERPERCAYA
“Tia, kita coba masukin yuk.. Tahan sedikit ya.. mungkin agak sakit.” Tia dengan lugunya mengangguk. Tampaknya ia sudah diliputi gejolak syahwat yang sangat. Gue makin bersemangat. Perlahan gue gosok-gosokin penis gue yang udah tegang dari tadi ke bibir kemaluan Tia. Tia yang makin terangsang gak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Jiwa raganya sudah diliputi kenikmatan seks.
Setelah penis gue licin dengan cairan Tia, perlahan gue tusukin penis gue ke dalam liang kemaluan Tia. Walaupun pekerjaan gue halus dan pelan, tetap saja Tia merintih kesakitan. Sekarang penis gue bercampur dengan cairan licin dari Tia dan darah keperawanannya. Tia menangis. Namun bibirnya terus mengeluarkan suara “ahhh.. ahhhh.. kakak..” Gue gak mau ambil pusing.
Gue sibuk dengan mendobrak vagina Tia yang sangat sempit agar batang kemaluan gue bisa masuk lebih dalam lagi. Dibantu dengan cairan pelicin Tia yang sudah banjir, penis gue bisa masuk semuanya. Gue terus menggenjot dengan memaju mundurkan batang kemaluan gue. Sesekali gue cium dan jilatin leher Tia hingga ke payudaranya.
Kemudian putingnya gue hisap sekuat-kuatnya. Akhirnya gue liat tanda-tanda Tia akan orgasme. Segera gue pacu kecepatan goyangan gue. Gue pun pengen keluar dan klimaks. Akhirnya Tia lebih dahulu mencapai klimaks dan berteriak “Kakakk…” Berurutan setelah itu gue juga keluar menyemprotkan cairan sperma gue didalam memeknya.
“ahhh.. Ahhhh.. Tia..” Gue **kan beberapa kali semburan dengan menekan penis gue sedalam-dalamnya kedalam liang vaginanya. Tia pun menjepitkan pahanya. Akhirnya untuk beberapa saat kita terbuai merasakan nikmatnya orgasme.
SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA
Beberapa saat setelah itu terasa kedutan dan denyutan dari vaginanya. Penis gue belum gue cabut. Batang kemaluan gue itu gue biarin sampai lemas didalam vaginanya Tia. Gue terus perhatikan wajah cantik Tia yang termenung sayu. Sesaat gue jadi kasihan telah melakukan ini semua kepada Tia. Kembali gue elus-elus dan benerin rambutnya yang berantakan.
Gue tatap matanya dalam-dalam sambil berkata pelan “Tia, mau gak jadi pacar kakak?” Tia hanya diam. Gue tau dia udah punya pacar. Tapi gue sama sekali gak tau apa yang mau gue katakan selain itu kepada Tia. Gue pasang kembali celana dan keluar dari kamar Tia.
Tia masih termenung sayu diranjangnya dan belum memakai pakaiannya. Gue udah siap dengan segala konsekwensi dari perbuatan gue barusan. Setelah itu gue langsung berkemas di dalam kamar kos gue. “Mungkin setelah ini Tia akan mengadukan semua itu ke orang tuanya dan gue bakal di usir” pikir gue.
Siang harinya, gue sudah selesai beres-beres barang-barang. Gue pengen cabut duluan sebelum gue di usir sama orang tuanya Tia. Atau mungkin saja hal yang lebih buruk bakal terjadi ke gue. Ternyata pintu kamar kos gue diketuk. Setelah gue buka ternyata Tia. Gue persilahkan Tia masuk. Tia pun masuk kedalam kamar gue.
Dia liat gue sudah packing barang-barang siap-siap mau kabur. “Kakak mau kemana?” tanya Tia. Gue cuma diam. “Kakak gak boleh pergi! Tia takut.. gimana kalau Tia sampai hamil? Kakak harus tanggungjawab untuk semua ini!” kata Tia lirih. “Baiklah kakak gak akan pergi.
REKOMENDASI AGEN POKER TERPERCAYA
Kakak akan tanggungjawab kalau terjadi apa-apa. Tapi kakak mohon jangan kasih tau orang tua Tia ya..” pinta gue. Tia hanya mengangguk. Matanya masih sembab karena menangis. Gue jadi kasihan, akhirnya Tia gue peluk lagi. Seminggu setelah itu, gue dan Tia Cuma diam-diam dan tak ada tegur sapa.
Tapi akhirnya gue beranikan diri lagi untuk menyapanya dan mengajaknya bercanda lagi. Akhirnya, gue bisa ngajakin Tia untuk berhubungan badan lagi. Kadang dikamar gue, kadang dikamar dia. Bahkan dia sempat tidur di kamar gue, padahal orang tuanya ada dirumah.
Ternyata Tia selalu diliputi gairah. Permainan seks kami semakin hari semakin fariatif. Dalam waktu tak kurang dari seminggu, Tia sudah berani menelan habis sperma yang gue semburin didalam mulutnya. Seks lagi dan lagi.. kami berdua sama-sama diliputi gairah yang membara. Walaupun status hubungan gue belum jelas hingga saat ini, gue tetap menjalani ini sama Tia.
Tia tetap pacaran dengan pacarnya, tapi kalo soal ranjang Tia lari ke gue. Hampir setiap malam Tia mampir ke kamar gue buat gituan. Kadang setelah gituan dia balik ke kamarnya, kadang tidur di kamar gue. Sejak saat itulah, Tia ternyata diam-diam juga main sama pacarnya. Gue pernah nanya ke Tia, apa dia pernah melakukan hubungan badan dengan cowoknya?
Awalnya Tia bilang belum. Tapi setelah gue selidiki sms dari cowoknya, ternyata mereka juga udah ngelakuin hal begituan. Setelah perawannya hilang, dia malah jadi hyperseks dan pengen ngelakuin hal itu terus. Suatu sore, pembicaraan gue sama Tia sampai ke sesuatu yang bahkan gak gue duga.
Tia bilang kalau dia membayangkan dientotin dua orang, yaitu gue dan pacarnya. Hehehee… kadang gue gak habis pikir, mengapa cewek yang dulu pemalu dan lugu ini bisa jadi liar kayak gini?

0 komentar:
Posting Komentar